Ngerasa ga sih kalau kita ini sekarang hidupnya lebih aktif di dalam kamar masing-masing dan ketemuan di dunia yang ga nyata alias maya? Memang sih, komunikasi dan informasi jadi lebih cepat lewat teknologi modern. Tapi, kita sadar ga sih kalau ternyata banyak hal yang kita lewatin kalau kita cuma diem di kamar?
Kayaknya kita semua udah tau kalo kerusakan lingkungan adalah sebuah permasalahan yang sedang berlangsung di planet tempat kita tinggal ini. Terlalu banyak fenomena di abad 21 yang menunjukan terjadinya perubahan lingkungan ke arah yang negatif. Beruntunglah, masih ada orang-orang dari berbagai bidang yang masih mau menyadarkan kita kalo permasalahan lingkungan adalah hal yang serius.
Udara yang sejuk sehabis hujan masih kurang bikin hati jadi adem? Kebetulan banget Jumat sore, 24 April 2015 kemarin, ada acara dari anak-anak Ikopin yang bertajuk MEA (Music, Education, Action) Soundsations 2015 : Cross Fusion. Bertempat di kampusnya sendiri, acara ini terdiri dari rangkaian kegiatan yang dilakukan seharian penuh, yaitu seminar, donor darah, dan acara musik. Bermodalkan 20 ribu rupiah, temen ngeBLUR udah bisa nikmatin acara musiknya plus dapet softdrink gratis. Tentunya juga ditemani lagu dari musisi favorit yang bikin suasana makin tentram.
Akhirnya lima tahun lamanya setelah berkarya, penantian Deugalih & Folks akan album baru mereka yang bertajuk ‘Anak Sungai’ akhirnya rilis. Tepatnya hari Sabtu (28/3) mereka merayakan keberhasilan album Anak Sungai ini dengan menggelar launching album di IFI Bandung. Deugalih & Folks yang terdiri dari, Abah Donny (rhythm gitar), Bagan (drum), Deugalih (vocal), Galant (bass), Rasus Ono (tin whistle), Yadi (gitar & mandolin) dan Yogi (perkusi) merupakan band yang sudah tidak asing lagi bagi para penikmat musik indie Bandung.
Sabuga bergemuruh! Sabtu malam kemarin, 21 Maret 2015, anak-anak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad mengadakan acara yang super keren, yaitu PASIFIC 2. Acara yang udah diselenggarakan dua kali ini adalah wujud terima kasih dari anak-anak FEB untuk Kang Emil nih, karena menurut mereka Kang Emil adalah juaranya kota Bandung, edan euy!
The 90’s Festival digelar pada Sabtu, 14 Februari 2015 di The Venue Eldorado Concert Hall, Kota Bandung. Accelera Entertainment selaku promotor menyuguhkan konsep yang mengingatkan kita pada nuansa 90an. Ada musisi dari tahun 90an, kuliner, cosplay, hingga mainan yang bisa bikin kita bernostalgia bareng.
Selain membuat resolusi untuk menyambut tahun yang akan datang, menulis catatan di akhir tahun juga perlu lho. Atas dasar itu, enam music director BLURadio yang memiliki referensi musik berbeda-beda menulis catatan masing-masing mengenai album terbaik yang rilis di tahun 2014. Penasaran apa saja yang mereka tulis? Atau ingin menambah referensi musik terbaru? Langsung saja cek catatan dan ulasan mereka!
Sebagai pendengar musik dan bagi mereka yang mengamati skena musik apa kita akan terus berdiam diri dan melakukan download secara ilegal? Tentu saja, BLURadio kali ini sebagai media alternatif yang bergerak dalam bidang penyiaran (radio) melakukan gebrakan yang fresh dalam menyadarkan khalayak umum mengenai urusan penyalahgunaan hasil karya musisi ini. Hal ini yang membuat BLURadio menggelar event yang bertajuk “BLURecords Day”.
Sabtu lalu yang agak mendung tidak menyurutkan para penggila musik keras untuk menuju Lapangan Brigif, Kabupaten Cimahi dan segera membenamkan diri dalam kemeriahan Bandung Berisik, 29 November 2014 silam. Tercatat bahwa open gate di jadwalkan pada pukul 09.00 pagi dan tidak berselang lama perhelatan musik keras kebanggaan ibu kota Jawa Barat ini pun langsung dibuka oleh penampilan Krack jagoan Deathcore kota hujan di panggung Rebel Stage. Berlanjut dengan penampilan unit metalcore dari Bandung yang sedang menuju puncak yaitu In Place of Hope. Sembari menunggu penampilan XTAB sebagai band asli Cimahi yang siap menggerinda khalayak siang itu, kita dapat berkeliling di seluruh arena Bandung Berisik 2014 yang bertemakan Dark Carnival. Nuansa industrial, keunikan karnaval dan segala pernak-pernik khas metal yang memenuhi arena menjadikan kehikmatan penuh untuk berpesta brutal di hari itu.
Suka gitu ya? Kadang-kadang kalau lagi pengen dateng ke gigs yang asik, suka ga ada sama sekali. Tapi sekalinya ada, langsung berderet gitu. Kan mestinya dicicil aja gitu ya per-minggu, supaya kebutuhan menjadi anak scenenya bisa di maintain secara teratur. Yang penting sih sekarang bersyukur aja, soalnya kemarin udah dibikinin acara sekeren An Intimacy Vol. 3 dan Indonesian Netaudio Festival 2. Eits, INF 2 ini rangkaiannya 3 hari loh, dan sekarang saya mau bahas INF hari ke-2 yang maha keren dan maha skena.
